Home
»
»
Dua Benua, Tiga Rim Kertas, Semangkuk Pisang Ijo,Setoples Kue Nastar.....
Tentang judul SKRIPSI yang mengukuhkanmu sebagai
seorang Sarjana
Humaniora..
Tentang judul yang membuatmu bertanggung
jawab atas sampul hingga daftar pustaka..tentang judul yang membuatmu
akrab kembali dengan pintu perpustakaan..
Tentang judul yang memisahkanmu sementara dari kesenanganmu..
Tentang
judul yang menyadarkan keterbatasanmu dan kebutuhanmu akan bantuan
seseorang..daaaaan tentang judul yang membuatmu dekat kembali dengan
Tuhan karena keinginanmu dibantu-Nya..
judul-judul serius ini saya buat dalam cerita fiktif kurang masuk akal yaaa,,,,,JANGAN PROTES,,nikmati sajjja... ^_^
Persatuan itu susah,,kenapaa?? ceritanya panjaang...
Semuanya
bermula saat keruntuhan Dinasti Mamluk terjadi, alasannya siih karena
para pemimpinnya sudah ndak solid,banyak korupsi, dan ada serangan dari
Turki Usmani,, whaaat? Turki Usmani itu Islam, kenapa mesti
menyerang Mamluk yang Islam juga?? kan persatuan memang
suuusah,,jangankan zaman kerajaan, zaman Nabi saja, persatuan itu susah,
niiih kalo ndak percaya. waktu perang uhud terjadi Rasulullah
menginstruksikan pasukan berpanah untuk tidak turun dari bukit sebelum
perang benar-benar berakhir,tapi mereka turun ke bawah bukit karena
mengira telah menang,mereka mengabaikan perintah.mereka tak
bersatu.mereka pecah.mereka terdisintegrasi.karena ketidakpatuhan pada
instruksi..disintegrasi ternyata berlanjut di perang shiffin, Muawiyah
dengan ide brilliant licik nya memilih Abu Musa al-Asy'ari untuk
berunding dengan Amru bin Ash,,oh nooo,ini menciptakan akhir
yang buruk, semua catatan sejarah menyatakan bahwa kelicikan Amru ini
membanting wibawa Abu Musa di peristiwa tahkim itu, dan menjadi sejarah
disintegrasi awal masa kekhalifahan.
Cerita berlanjut ke beberapa abad berikutnya saat Jamaluddin al-Afghaniy memutuskan bahwa disintegrasi ini "non sense", bagaimanapun umat
Islam harus bersatu di bawah bendera Pan Islamisme,,tapi lagi-lagi
idenya harus tersendat karena banyak hal,,apa siiiih?bersatu aja susah
amatt....memang susah, dan mungkin kita perlu sedikit bernostalgia
tentang jahatnya Jengish Khan saat menghancurkan Baghdad,,yaaa bersatu
benar-benar susah karena satu serangan musuh dapat menghancurkan
semuanya,,"Siapa bilang??" Ali Jinnah marah, ini Liga Muslim saya bentuk
supaya semua yang mengaku muslim ngumpul bareng,,kalo perlu bikin satu
negaraaa..."appa,masih ada masalah??"
ok ok tak perlu
marah karena masalah sudah tak ada,,tapi kalau mau bersatuu mungkin
perlu sedikit pendidikan tentang keimanan,menyingkirkan kemusyrikan,dan
memperdalam keyakinan, caranyaaa buka saja kisah tentang pendidikan nabi
pada era Mekah,,kontennya lengkapp. Naaaaah kebetulan contoh konkret
dari penerapan pendidikan nabi era Mekah terealisasi di MAI (sekarang
pesantren asa'diyah) pendidikan Islam di sana sebelas dua belas dengan
pendidikan era Nabi, ada sesi belajar di rumah, mengaji bareng, bahkan
sampai "dakwah sembunyi-sembunyi" karena takut ditangkap tentara
Jepang... *sama kaaan??
Jadi siap bersatu??bloom,,yang kawin lari harus di appabajikang dulu,
mahal dong??biayanya brappa??yaa mahal laah, umumnya siih minimal ada
dua ekor sapi, dan pastikan yang mau ikut bersatu harus tau membaca
al-Qur'an, ciri-cirinya: pernah ikut mappanre temme, mau dia yg
diupacarakan,sekedar nonton, atau yang foto-foto di lokasi acara, pasti
mereka sudah tammat al-Qur'an,,tidak percaya??tanya Imam Lapeo,,dia ini
yang mengajarkan kita bagaimana nikmatnya mengamalkan agama tanpa
mengabaikan budaya lokal..
Ternyata Syarat di atas tak
menjamin persatuan itu nyata,,buktinya Pakistan harus terpecah menjadi
dua bagian, barat dan timur, belum genap tiga puluh tahun berada di
bawah bendera Pakistan, Pakistan Timur harus melepaskan diri dan membuat
negara baru, Bangladesh. apapi???susah bersatu kaaaan??susah
sekaliii...minta bukti lebih???tengok Bani Umayyah di Andalusia, tujuh
abad mereka di sana, enam kali siklus kepemimpinan berganti, dan mereka
berotasi menjauh dari persatuan..di tengah-tengah kegalauan akan
persatuan ini muncul Gusdur yang menyeret idealisme
Pluralismenya,,ternyata "meski kita harus bertahan di atas ukhuwah
Islamiyah,sadarilah bahwa ada ukhuwah wathaniyah (persaudaraan dengan
orang senegara) yang harus dijaga" jadiii hidup berdampingan dengan
orang beda agama itu sah-sah saja,bahkan kalau perlu nikmati saja, itu
kan persatuan juga, persatuan antar warga negara.! gitu aja kok repot???
ya
ya yaaa,,sebenarnya prinsip Gusdur ini sudah diterapkan Rasulullah saw
jaauh sebelum dia, ow yaa? pendidikan era madinah membuktikan. kurang
apa??seperfect-perfectnya pendidikan Islam ya di zaman nabi,persatuan
ada,bahkan Yahudi,Nasrani,Auz,Khazraj bersatu di bawah pimpinannya,,di
bawah pimpinannya jugaa Islam tersebar luas, bahkan jauh setelah
wafatnya nabi saw Islam sudah singgah ke Buton, ke Cina dan dibawa lagi
oleh Cheng Ho ke Malaysia dan Indonesia, dan hebatnya lagii Islam
terwujud dalam sebuah madrasah bernama madrasah Nizhamiyah, 4 abad
setelah wafatnya Nabi.
jadiii??bersatu??belumm..hadiri saja dulu nikahan di kampung baru Kabupaten Bone,saksikan bagaimana Islam menyatu dengan pangadereng dalam
adat pernikahannya,,lalu tengok juga bagaimana Annahdlah berkembang
menjadi pesantren yang bisa didik manusia2 tinumbu dan luar tinumbu
bersatu dalam sebuah sekolah bersimbol Islam.
Happy ending?happy ending??? bersatumi???? iaaa, cerita-cerita dari benua Asia dan Eropa di atas itu sudah terangkum dalam kertas-kertas yang kalau di print bersamaan jumlahnya pasti tak lebih dari tiga rim kertas,,dengan waktu presentase di depan penguji tak jauh-jauh dari bulan yang penuh dengan pisang ijo..kalupun lewat dari bulan itu,,yaaaa setelah setoples nastar habis,dua judul belakangan akan dieksekusi juga....
P.s : karena judul-judul kita nyambung,serandom apapun kelihatannya ^_^ ceritanya berurut sesuai jadwal ujian mejaaa
By : Nur Failla Fajri Rahman
luar biasa...
BalasHapussuper skali......